Senin, 26 Oktober 2015

Membuat Menu Garis Vertikal, Garis Horizontal, dan Garis Diagonal pada C++ Dev dengan menggunakan Library OpenGL

Langsung saja kita memulai langkah-langkah membuat garis vertical, horizontal, dan diagonal. Pertama tama kita butuh package manager’glut’ berfungsi menjadi library supaya dapat memberikan koordinat garis yang akan dibuat.


Setelah itu klik install dan cari file glut37, lalu klik open.


Lalu akan muncul installation wizard untuk menginstall glut. Klik install dan ikuti alur penginstalan sampai selesai


Setelah kita menginstall, selanjutnya kita akan membuat project. Caranya pilih file pada menu bar, pilih new, lalu pilih project. Dan akan muncul new project dan di tab basic kita memilih console application dan beri nama project sesuai yang di inginkan tetapi saya akan beri nama projectnya “project1’



Sebelum kita mulai programnya, kita harus panggil semua fil header yang dibutuhkan untuk membuat program. Glu, glut, dang l adalah file header yang di pakai untuk membuat coding dengan openGL


Di bawah ini adalah source code yang digunakan dalam pembuatan garis vertika, horizontal, dan diagonal.



  • glClear (GL_COLOR_BUFFER_BIT); Digunakan untuk membersihkan layar latar belakang dengan warna hitam
  • glPushMatrix (); Digunakan untuk membuat baris kode menjadi tidak berlaku untuk bagian luar.
  • glColor3f (1.0,1.0,1.0); Digunakan untuk menentukan warna garis/titik
  • glBegin (GL_LINES); Digunakan untuk menggambar garis dari titik
  • glVertex3f (x+0.5,a+0.5,0.0); Digunakan untuk menentukan titik awal
  • glVertex3f (x+0.5,b+0.5,0.0);Digunakan untuk menentukan titik awal
  • glEnd (); Digunakan untuk mengakhiri gambar garis dititik akhir
  • glPopMatrix (); Digunakan untuk membuat baris kode menjadi tidak berlaku untuk bagian luar

di bawah ini adalah source code tampilan menu agar user dapat memilih garis apa yang akan di buat.



Dan di bawah ini adalah output dari program di atas


Garis Vertikal



Garis Horizontal


Garis Diagonal
















Minggu, 25 Oktober 2015

Contoh Jurnal Di Bidang Sistem Informasi

ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENGGAJIAN PADA PT. PERTANI (PERSERO)


Fudy Anisa 
fudy_anisa@yahoo.com 
Dr. Emmy Indrayani
(Dosen Pembimbing – Universitas Gunadarma)
emmy.staffsite.gunadarma.ac.id




Abstraksi

Sistem  Informasi Akuntansi Penggajian merupakan sistem  yang dibangun untuk mempermudah pelaksanaan penggajian pegawai secara tepat dan akurat dengan mengkomputerisasi keseluruhan  maupun  beberapa  bagian  dari  proses  penggajian tersebut disertai dengan pengendalian atau kontrol atas sistem komputerisasi tersebut.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui sistem informasi akuntansi yang telah diterapkan oleh PT. Pertani (Persero) dan untuk mengetahui apakah sistem informasi akuntansi yang telah diterapkan oleh perusahaan tersebut telah memiliki pengendalian intern yang memadai. Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah flowchart (bagan alir) melalui prosedur gambar-gambar.

Setelah dilakukan penelitian terhadap PT. Pertani (Persero), dapat disimpulkan bahwa  sistem  akuntansi  penggajian  yang  berjalan  diperusahaan  tersebut  sudah berjalan cukup baik, namun belum dilakukan secara komputerisasi. Dan pengendalian intern yang dilakukan perusahaan tersebut telah memadai, hal ini didukung oleh unsur-unsur lingkungan pengendalian, penaksiran risiko, aktivitas pengendalian, informasi dan komunikasi, dan pemantauan.


PENDAHULUAN


Pada  era  globalisasi  sekarang  ini  perusahaan  dituntut  untuk  lebih  efisien, efektif, dan ekonomis dalam menentukan besarnya biaya operasional perusahaan, karena faktor ini adalah salah satu yang terpenting untuk menghadapi persaingan yang semakin ketat  dengan perusahaan lain. Dalam melaksanakan kegiatan operasi perusahaan diperlukan adanya manajemen  perusahaan yang baik dengan ditunjang oleh personil yang berkualitas agar dapat berkarya secara efisien.

Hal penting yang harus diperhatikan oleh perusahaan adalah   faktor manusia. Sumber daya manusia dalam suatu perusahaan merupakan faktor dominan dalam pencapaian tujuan perusahaan. Sebagai imbalan kepada sumber daya  tersebut, maka perusahaan memberikan serangkaian penghargaan di mana salah satu  komponennya adalah gaji. Gaji mempunyai arti sebagai suatu penghargaan dari usaha karyawan atau tenaga kerja yang sudah pasti jumlahnya pada setiap waktu.

Untuk menjalankan kegiatannya dengan efektif dan efisien, sebuah perusahaan memerlukan suatu system pengolahan data informasi yang mendukungnya. Kebutuhan ini akan terpenuhi dengan adanya sistem informasi akuntansi. Sistem informasi akuntansi harus dirancang dan  digunakan secara efektif, karena informasi akuntansi  merupakan  bagian  yang paling  penting  dari  seluruh  informasi  yang diperlukan oleh manajemen.

Dalam suatu perusahaan apabila sistem informasi akuntansi tidak baik akan menimbulkan suatu gejala yang merugikan. Oleh karena itu, diperlukan suatu pengendalian internal yang memadai. Untuk menciptakan pengendalian internal yang memadai diperlukan suatu sistem informasi akuntansi yang baik. Sistem Informasi Akuntansi ini merupakan keseluruhan prosedur dan teknik yang diperlukan untuk mengumpulkan data dan mengolahnya sehingga menjadi informasi yang diperlukan sebagai alat bantu pimpinan perusahaan dalam melakukan pengawasan kerja.

Dari rumusan masalah di atas, tujuan yang ingin kita capai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Untuk mengetahui sistem informasi akuntansi yang telah diterapkan pada PT.
Pertani (Persero). 

b. Untuk menilai apakah system informasi akuntansi penggajian yang diterapkan pada PT. Pertani   (Persero) sudah sesuai dengan sistem pengendalian intern yang memadai.


TINJAUAN PUSTAKA


Sistem

Definisi  sistem  menurut  Mulyadi (2001:  2)  adalah  sebagai  berikut:  “Suatu sistem pada dasarnya adalah sekelompok unsur yang erat berhubungan satu dengan lainnya, yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu.”

Menurut Widjayanto (2001: 2) “Sistem adalah sesuatu yang memiliki bagian- bagian yang saling berinteraksi untuk mencapai tujuan tertentu melalui tiga  tahapan yaitu: input, proses dan output”.

Menurut James A. Hall (2001: 5) “Sebuah sistem adalah sekelompok dua atau lebih  komponen-komponen yang  saling  berkaitan  (inter-related)  atau  subsistem- subsistem yang bersatu untuk mencapai tujuan yang sama (common purpose).”

Sistem Akuntansi

Warren, Reeve, dan Fess (2005: 226) mengemukakan bahwa: “Sistem akuntansi adalah metode dan prosedur untuk mengumpulkan, mengklasifikasikan, mengikhtisarkan, dan melaporkan  informasi operasi dan keuangan sebuah perusahaan.”

Menurut Mulyadi (2001: 3) “sistem akuntansi adalah organisasi formulir, catatan, dan pelaporan yang dikoordinasikan sedemikian rupa untuk menyediakan informasi keuangan yang dibutuhkan oleh manajemen guna memudahkan pengelolaan data perusahaan”.

Sistem Informasi Akuntansi

Menurut Bodnar dan Hopwood (2004: 1) : “Sistem  informasi akuntansi (SIA) adalah kumpulan sumber daya,  seperti manusia dan peralatan  yang diatur untuk mengubah data keuangan dan data lainnya menjadi informasi”.

Romney dan    Steinbart  (2004:  473)  menyatakan bahwa  “Sistem  informasi akuntansi (SIA) adalah  sumber daya  manusia dan  modal dalam  organisasi  yang bertanggungjawab untuk (1) persiapan informasi keuangan dan (2) informasi yang diperoleh dari mengumpulkan dan memproses berbagai transaksi perusahaan”.

Pengendalian Intern

Pengendalian internal menurut Warren, Reeve, dan Fess (2005: 227) adalah “Kebijakan dan prosedur yang melindungi aktiva perusahaan dari kesalahan penggunaan, memastikan bahwa informasi usaha yang disajikan akurat dan meyakinkan bahwa hukum serta peraturan perusahaan telah diikuti.”

Menurut Mulyadi (2001: 163) sistem pengendalian intern adalah: “Sistem pengendalian intern meliputi struktur organisasi, metode dan ukuran-ukuran yang dikoordinasikan  untuk  menjaga  kekayaan  organisasi,  mengecek  ketelitian  dan keandalan data akuntansi, mendorong efisiensi dan mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen.”

Fungsi Pengendalian Intern

Fungsi pengendalian intern adalah :

a.   Mencegah terjadinya penyimpangan, kelalaian dan kelemahan sehingga tidak terjadi kerugian yang diinginkan.

b.  Memperbaiki kesalahan dan penyelewengan agar pelaksanaan pekerjaan tidak mengalami hambatan dan peborosan-pemborosan.

c.   Mempertebal rasa tanggung jawab terhadap pegawai yang diserahi tugas dan wewenang dalam pelaksanaan pekerjaan.

d.  Mendidik  para   pegawai  untuk  melaksanakan  pekerjaan  sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan.


Unsur-Unsur Pengendalian Intern

Unsur-unsur pengendalian internal menurut COSO yang dikutip dari Warren, Reeve, dan Fess (2005: 229) terdiri dari:

1. Lingkungan pengendalian
2. Penilaian resiko
3. Prosedur pengendalian
4. Pemantauan dan monitoring
5. Informasi dan komunikasi

Gaji

Mulyadi (2001: 373) memberikan definisi gaji dan upah adalah sebagai berikut: gaji merupakan pembayaran atas penyerahan jasa yang dilakukan oleh karyawan yang mempunyai jenjang jabatan manajer, umumnya gaji diberikan secara tetap perbulan.

Sedangkan menurut Manullang (2001: 57) gaji adalah pemberian kepada pegawai dengan pembayaran berupa uang sebagai balas jasa suatu pekerjaan yang telah dilaksanakan sebagai pemberian kegairahan untuk pelaksanaan dan kegiatan diwaktu yang akan datang.

Sistem Informasi Akuntansi Penggajian

Menurut Mulyadi (2001: 12) “sistem akuntansi penggajian dirancang untuk menangani  transaksi  perhitungan  gaji  karyawan  dan  pembayarannya”.  Mulyadi (2001: 285) “sistem informasi akuntansi penggajian digunakan untuk  melaksanakan perhitungan, pembayaran, dan pencatatan gaji bagi karyawan yang   dibayar tetap bulanan”. Menurut Bodnar dan Hopwood (2004: 3) “sistem        informasi akuntansi (SIA) merupakan kumpulan sumber daya, seperti manusia dan  peralatan yang diatur untuk mengubah data keuangan dan data lainnya menjadi  informasi”.

Flowchart

Flowchart adalah teknik analisis yang digunakan untuk mendeskripsikan beberapa aspek dari sistem informasi secara jelas, ringkas, dan logis.  Flowchart menggunakan simbol-simbol  standar untuk mendeskripsikan melalui gambar prosedur pemrosesan transaksi yang digunakan perusahaan dan arus data melalui sistem.


METODE PENELITIAN


Objek Penelitian dan Sumber Data

Objek   penelitian   yang   akan   diteliti   adalah  PT.   Pertani   (Persero)  yang merupakan salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di bidang pertanian.
Penelitian ini menggunakan data primer data primer yaitu data yang diperoleh langsung dari   dan data sekunder yaitu data yang diperoleh dari perusahaan dalam bentuk dokumentasi serta sumber-sumber tertulis maupun dari media elektronik.

Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data dalam penulisan  skripsi ini, penulis menggunakan metode sebagai berikut:

1.  Studi Lapangan
Penelitian  lapangan  digunakan  untuk  mengumpulkan  data-data  yang lengkap dan nyata mengenai tema yang diambil dalam penelitian ini.

2.  Studi Kepustakaan
Studi kepustakaan yang penulis lakukan bertujuan untuk memperoleh data dengan cara membaca buku-buku atau literatur- literature.

Alat Analisis Yang Digunakan

Alat analisis yang digunakan oleh penulis adalah bagan alir dokumen (flowchart). Flowchart adalah teknik analisis yang digunakan untuk mendeskripsikan beberapa aspek dari sistem informasi secara jelas, ringkas, dan logis.  Flowchart menggunakan   symbol-simbol   standar   untuk   mendeskripsikan   melalui   gambar prosedur pemrosesan transaksi yang digunakan perusahaan dan arus data melalui sistem.


HASIL DAN PEMBAHASAN

Sistem Penggajian Pada PT. Pertani (Persero)
 
Prosedur Penggajian Bagian Sumber daya manusia (SDM)

a.   Mengelola Daftar Hadir Karyawan (DHK) sebagai dasar untuk mengitung gaji karyawan.
b.   Menghitung dan membuat Daftar Gaji Karyawan (DGK) beserta potongan- potongan.
c.   Membuat Surat Uang Muka Kepada Karyawan (SUMKK). 
d.  Mengarsip tetap Daftar Hadir Karyawan (DHK)
e.   Menyerahkan  Daftar  Gaji  Karyawan  (DGK)  dan  Surat  Uang  Muka  Kepada Karyawan (SUMKK) kepada bagian Akuntansi.
 
Prosedur Penggajian Bagian Akuntansi

a.   Menerima  Surat  Uang  Muka  Kepada  Karyawan  (SUMKK)  dan  daftar  Gaji Karyawan (DGK) dari SDM.
b.  Melakukan verifikasi atas rekapitulasi gaji dan dokumen pendukung lainnya.
c.   Menyerahkan  Daftar  Gaji  Karyawan  (DGK)  dan  Surat  Uang  Muka  Kepada Karyawan (SUMKK) ke bagian keuangan.

Prosedur Penggajian Bagian Keuangan

a.   Menerima  Daftar  Gaji  Karyawan  (DGK)  dan  Surat  Uang  Muka  Kepada
Karyawan (SUMKK) dari bagian akuntansi.
b.  Mempersiapkan Surat Perintah Mengeluarkan Uang (SPMU) dan cek.
c.   Mengusulkan Surat Persetujuan Pembayaran Gaji (SPPG) ke bagian direksi. d.  Mengarsip sementara Daftar Gaji Karyawan (DGK)
e.   Mengarsip tetap Surat Uang Muka Kepada Karyawan (SUMKK).
f.   Mengirim Surat Perintah Mengeluarkan Uang (SPMU), Cek dan Surat Persetujuan Pembayaran Gaji (SPPG) ke bagian direksi.
g.   Menerima Surat  Persetujuan Pembayaran Gaji (SPPG) yang sudah disetujui oleh direksi, lalu memeriksa kembali Surat Persetujuan Pembayaran Gaji (SPPG) yang sudah ditanda tangani.
h.  Membuka kembali arsip sementara Daftar Gaji Karyawan (DGK) lalu membuat tanda terima kepada masing-masing karyawan.
i.  Melakukan pembayaran gaji kepada karyawan.
j. Memberikan Daftar Gaji Karyawan (DGK) kepada Karyawan. 
k.  Mengarsip tetap Surat Persetujuan Pembayaran Gaji (SPPG)

Prosedur Penggajian Bagian Direksi

a.   Menerima   Surat   Perintah   Mengeluarkan   Uang   (SPMU),   Cek   dan Surat Persetujuan Pembayaran Gaji (SPPG) dari bagian keuangan.
b.  Menandatangani SPMU, Cek, dan SPPG.
c.   Mengarsip Tetap Surat Perintah Mengeluarkan Uang (SPMU) dan Cek.
d.  Menyerahkan kembali Surat Persetujuan Pembayaran Gaji (SPPG) ke bagian keuangan.

 



Analisis Sistem Akuntansi Penggajian Pada PT Pertani (Persero) 
Setelah analisa awal untuk mengetahui cara kerja sistem selesai dilakukan, selanjutnya akan dilakukan analisa untuk mencari permasalahan atau kelemahan- kelemahan yang ada pada Sistem Informasi Akuntansi Penggajian yang ditetapkan. Kemudian berdasarkan kelemahan-kelemahan yang ditemukan, maka akan dicarikan solusi untuk memecahkan permasalahan.

Analisis Struktur Organisasi 
Struktur  organisasi  PT   Pertani  (Persero)  telah   disusun  sesuai  dengan kebutuhan dan karakteristik perusahaan, dalam hal ini perusahaan sudah benar-benar mampu memilah pembagian atas tanggung jawab dan wewenang dalam penyelesaian tugas.

Analisis Data 
Menurut hasil pengamatan dari peneliti masih ada hal-hal yang akan dievaluasi lebih lanjut, yaitu :

1.         Data kehadiran karyawan yang belum ter-back up 
Dalam pencatatan absensi sudah menggunakan mesin Fingertech. Namun mesin absensi terkadang mesin yang mengolah data dengan menggunakan komputer dapat mengalami kerusakan sistem komputer, dimana dapat menghilangkan seluruh data dalam sistem tersebut. Kehilangan data daftar hadir dapat menghambat pembuatan daftar hadir.
  
2.         Seringkali  terjadinya kesalahan input  data  yang  dimasukkan ke  dalam komputer
Terjadinya kesalahan seperti ini  sering kali  disebabkan karena  human error ataupun karena kesalahan dalam hal adminstrasi.
  
3.         Belum lengkapnya sofware penunjang
Belum   lengkapnya  software  penunjang  untuk  mencatat   setiap   dokumen- dokumen terkait yang masuk atau pun keluar, sehingga pencatatan sedikit lambat dan dinilai kurang efektif.

Analisis Aktivitas Perhitungan Gaji 
Dalam sistem penggajian di PT Pertani (Persero), perhitungan mengenai gaji beserta potongan-potongannya akan dikerjakan       oleh Bagian SDM. Proses perhitungan tersebut akan dimulai pada tanggal ke  25 setiap bulan. Jeda selama 5 hari sampai dengan akhir bulan tersebut digunakan untuk melakukan proses perhitungan, otorisasi, sampai dengan review di bagian Keuangan.

Analisis Aktivitas Pembayaran 
Aktivitas pembayaran yang dilakukan oleh PT Pertani (Persero) sudah baik, karena proses pembayaran gaji seluruhnya dilakukan oleh Bagian Keuangan yang diserahkan  kepada  masing-masing  Kepala  Unit  atau  Kepala  Bagian.  Sebelum dilakukan  pembayaran, hal yang paling penting adalah terletak pada proses otorisasi yang            dilakukkan  dengan  mulai  meminta  persetujuan  kepada  Kepala  Bagian Keuangan dan dilanjutkan kepada Direktur Utama.


Analisis Aktivitas Akuntansi 
Kegiatan akuntansi dimulai setelah menerima hasil bukti perhitungan gaji dari Sub Bagian SDM, setelah itu melakukan verifikasi atas rekapitulasi gaji dan pendukung lainnya. Review yang sudah dilakukan akan dilaporkan bersama laporan- laporan  lainnya dari  tiap fungsi di  perusahaan yang nantinya akan  membentuk laporan keuangan

Analisis Output Sistem Penggajian 
PT  Pertani  (Persero)  telah  menerapkan Sistem  Informasi  Penggajian  yang berbasis semi computer, hal ini tentunya akan lebih baik daripada menggunakan yang  masih  manual.  Hal  ini  tentunya akan  mempunyai  keungulan  dalam  hal pemrosesan data, waktu yang lebih efektif, dan  dari segi pembuatan laporan-laporan (berupa laporan absen,  perhitungan gaji, laporan keuangan, dsb). Data output yang dihasilkan pun jauh lebih baik dan lebih rinci daripada proses manual.
  
Alternatif Pemecahan masalah

1.         Mem-back up Data Kehadiran Karyawan 
Walaupun  absensi  karyawan  menggunakan  mesin  fingertech,  namun  data kehadiran karyawan perlu di back up, karena jika mesin yang mengolah data mengalami kerusakan sistem.
  
2.         Memeriksa Kembali Saat Melakukan Konfirmasi Atas Penginputan Data
Karyawan. 
Ketika  sudah  melakukan  penginputan data  maka  bagian  SDM  harus  segera mengkonfirmasi  kepada   seluruh   kepala   bagian   sehingga   terdapat   sedikit kesalahan yang dilakukan oleh SDM.
  
3.         Adanya Software Penunjang Dalam Proses Penggajian. 
Dengan  adanya   software  penunjang  dalam   proses  penggajian  ini,   maka pencatatan setiap dokumen-dokumen terkait yang masuk dan keluar dapat berjalan lebih efisien dan efektif.

Analisis Pengendalian Intern (COSO) Pada PT Pertani (Persero)

PT  Pertani (Persero) sudah   dilengkapi Pengendalian Intern yang memadai dikarenakan telah memenuhi unsur-unsur pengendalian intern (COSO) yaitu :

1. Lingkungan Pengendalian
Lingkungan pengendalian pada PT. Pertani (Persero) dapat dikatakan cukup baik, hal ini tercemin dari pelaksanaan unsur-unsur lingkungan pengendalian PT. Pertani (Persero) telah mempunyai struktur organisasi yang mengatur dengan jelas pendelegasian wewenang dan tanggung jawab, yaitu setiap bagian di dalam
perusahaan telah mengetahui dengan jelas tugas dan tanggung jawab masing- masing.

2. Perkiraan Risiko yang Timbul
Risiko yang mungkin timbul telah diidentifikasi, dianalisis, dan dikelola dengan baik oleh PT. Pertani (Persero) sehingga dapat mempermudah pelaksanaan pengendalian internal dan mengurangi penyimpangan di perusahaan.

3. Aktivitas Pengendalian
Aktivitas pengendalian pada PT. Pertani (Persero) sudah cukup memadai, tercermin dari pelaksanaan unsur-unsur aktivitas pengendalian dengan baik oleh bagian yang ada di PT. Pertani (Persero).

4. Informasi dan Komunikasi
Informasi dan Komunikasi pada PT. Pertani (Persero) telah berjalan dengan baik, hal ini terlihat   dari   penyusunan  dan   penyampaian  informasi   serta komunikasi antara bagian-bagian yang terkait di perusahaan, sehingga membantu manajemen dalam pelaksanaan pengendalian intern.

5. Pengawasan
Pengawasan pada PT. Pertani (Persero) telah berjalan cukup baik, hal ini terlihat dari adanya tindakan koreksi jika terdapat kelemahan, sehingga akan semakin memperbaiki pengendalian intern yang ada di perusahaan.

Sistem  Akuntansi  Penggajian  Yang  Diajukan  Untuk  Memperbaiki  Sistem
Akuntansi Penggajian Pada PT. Pertani (Persero)

Setelah melihat pelaksanaan sistem akuntansi penggajian pada PT. Pertani (Persero)  dan  melihat  adanya  kelemahan-kelemahannya,  maka  berikut  ini  adalah bagan alir yang diusulkan pada PT. Pertani dalam pelaksanaan penggajian.



Prosedur penggajian yang digambarkan dalam flowchart penggajian di atas, dapat dijelaskan sebagai berikut :

1. Sub Bagian Kepegawaian
Proses dimulai dari Sub Bagian Kepegawaian, dimana sub bagian ini menangani absensi karyawan yang telah di validasi dan menurut catatan fisik yang telah ada dan diserahkan ke bagian SDM.

2. Sub Bagian SDM
Setelah menerima daftar absensi dan surat keputusan pegawai maka pada sub bagian ini melakukan verivikasi untuk menentukan besarnya gaji yang akan diterima karyawan. Dengan membuat daftar gaji maka diperlukan otorisasi yang di lakukan oleh Kepala Bagian SDM. Yang kemudian diteruskan kepada Sub Bagian Akuntansi.

3. Sub Bagian Akuntansi
Setelah menerima daftar gaji maka akan diverivikasi lebih lanjut agar tidak terjadi kesalahan dan meminimalisir tingkat kecurangan. Setelah dilakukan verifikasi, penjurnalan dilakukann secara komputerisasi melalui database keuangan. Setelah dirasa benar maka akan dimintakan otorisasi kepada Kepala Bagian Keuangan dan Direktur Utama. Setelah disetujui maka akan membuat daftar penerima gaji, slip gaji, dan melakukan pengambilan uang di bank. Dan semuanya akan diserahkan kepada Sub Bagian Keuangan karena yang berhak mengawasi dalam hal pembayaran adalah Sub Bagian Keuangan.

4. Sub Bagian Keuangan
Setelah menerima daftar penerima gaji, uang dan slip gaji. Sub bagian Keuangan akan memanggil masing-masing Kepala Bagian dan Kepala Unit yang nantinya semua proses penyerahan uang dan slip akan dilakukan oleh Kepala Unit dan Kepala Bagian kepada masing-masing staffnya. Setelah selesai maka daftar penerima gaji yang telah ditanda tangani akan dikembalikan kepada Sub Bagian Keuangan.

5. Sub Bagian Direksi
Sub Bagian Direksi melakukan penandatanganan dokumen-dokumen berupa Cek, Surat Perintah Mengeluarkan Uang (SPMU), SPPG (Surat Persetujuan Pembayaran Gaji).

Dari  prosedur  yang diusulkan  untuk  sistem akuntansi penggajian pada PT. Pertani (Persero) mempunyai kelebihan dibandingkan dengan sistem akuntansi penggajian yang lama, yaitu:

1.  Keseimbangan biaya-keefektifan
Dalam kasus ini adalah sudah  memenuhi karena peneliti menilai biaya yang dikeluarkan untuk pembelian            peralatan sistem seperti komputer dan kertas adalah sesuai dengan laporan yang dihasilkan seperti daftar absensi, dafter gaji maupun laporan keuangan seperti buku  pembantu kas.

2.  Fleksibel untuk memenuhi kebutuhan yang akan datang
Dalam  hal   ini   PT  (Persero)  telah   mengakomodasi  semua  perubahan- perubahan  peraturan  pemerintah.  Hal  itu  dapat  dibuktikan  ketika  ada perubahan  tingkat kenaikan  gaji  pada  berbagai  golongan  maka  petugas tinggal menginput data dan komputer akan merubah semua golongan.

3.  Pengendalian internal yang memadai
PT Pertani (Persero) telah menetapkan segala prosedur  secara rinci dan telah didokumentasikan dalam  bentuk  buku  untuk  dibaca  dan dijalankan  oleh seluruh karyawan. Karena dengan menerapkan sistem yang melalui   4 filter untuk verifikasi gaji agar sesuai dengan apa yang dilakukan karyawan.  Selain itu dalam sistem ini juga telah ada sistem rangkap dokumen dari berbagai pihak, sehingga alurnya jelas dan dapat ditelusuri.

4.  Pelaporan yang efektif.
Pemakai laporan mengandalkan informasi relevan yang disampaikan dengan cara yang dapat dipahami. Pemahaman seperti sudah sangat mudah dilakukan oleh   karyawan  PT  Pertani  (Persero),  hal  ini  dibuktikan  dengan  adanya komputer  yang  terhubung dengan  server  sehingga  ketika  karyawan  ingin mengakses sesuatu seperti daftar absensi sudah tinggal melihat dengan memasukkan  Nomor Induk Pegawai. Namun  yang perlu diketahui adalah ini bukan software  khusus, ini hanyalah komputer yang disetting dengan sistem LAN.  Dan  tidak  semua karyawan  dapat  memeriksanya,  hanya  pegawai- pegawai tertentu yang mepunyai akses.

5.  Penyesuaian dengan struktur organisasi.
Sistem akuntansi harus dirancang menurut masing-masing struktur perusahaan. Garis wewenang dan tanggung jawab mempengaruhi kebutuhan informasi perusahaan.  Di  samping  itu,  sistem  yang  efektif  memerlukan persetujuan dan  dukungan dari semua tingkat manajemen. Di sini PT Pertani (Persero) telah  melakukan pemisahan wewenang dan tanggung jawab sudah sangat jelas sehingga tidak adanya penumpukan tanggung jawab dan wewenang.

6. Sistem yang disusun memenuhi prinsip cepat.
Sistem akuntansi harus mampu menyediakan informasi yang dibutuhkan tepat pada   waktunya sehingga dapat memenuhi kebutuhan dengan kualitas yang sesuai. Ini adalah hal yang terpenting karena setiap orang yang membutuhkan dapat dengan mudah mengakses, seperti yang telah dilakukan oleh PT Pertani (Persero). Berbagai komputer telah terakses dengan server sehingga komputer ditempat  Direktur  dapat  memeriksa  atau  meminta  informasi  penggajian dengan cepat.

PENUTUP

Kesimpulan

Berdasarkan hasil  penelitian dan  pembahasan  yang  telah  diuraikan di  bab sebelumnya, penulis dapat menarik kesimpulan sebagai berikut :

1.      Dari hasil penelitian dapat dikatakan bahwa sistem penggajian pada PT.Pertani  (Persero)  sudah  berjalan  cukup  baik. Karena  sudah  adanya pemisahan tugas dalam fungsi pembuatan daftar gaji dan fungsi pembayaran  gaji. Sehingga mencegah memungkinkan terjadinya pembayaran dan pembuatan gaji yang fiktif dan meminimalkan kecurangan atau penyalahgunaan dalam pembayaran gaji.

2.      Sistem Informasi Akuntansi Penggajian yang telah diterapkan oleh PT. Pertani  (Persero)  telah  dilengkapi  Sistem  Pengendalian  Intern  yang memadai karena memenuhi unsur-unsur Pengendalian Intern yaitu:

a.   Lingkungan pengendalian 
b.  Perkiraan risiko yang timbul 
c.   Aktivitas pengendalian 
d.  Informasi dan komunikasi 
e.   Pengawasan

Saran

Berdasarkan uraian  pada bab sebelumnya, maka untuk  memperbaiki kelemahan-kelemahan dalam pelaksanaan proses  penggajian maka penulis mempunyai usulan sebagai berikut:

1.  Mem-back up data kehadiran karyawan
Walaupun absensi karyawan sudah menggunakan mesin fingertech, namun
data kehadiran karyawan perlu di back up, karena jika mesin yang mengolah data mengalami kerusakan sistem komputer, maka dapat menghilangkan seluruh data.

2.  Memeriksa kembali saat melakukan konfirmasi atas penginputan data karyawan.
Maksud dari usulan diatas adalah ketika sudah melakukan penginputan data
maka Maksud dari usulan diatas adalah ketika sudah melakukan penginputan data maka bagian SDM harus segera mengkonfirmasi kepada seluruh kepala bagian sehingga terdapat sedikit kesalahan yang dilakukan oleh SDM.

3.  Adanya software penunjang dalam proses penggajian.
Dengan  adanya  software  penunjang  dalam  proses  penggajian  ini,  maka
pencatatan setiap dokumen-dokumen terkait yang masuk dan keluar dapat berjalan lebih efisien dan efektif.

DAFTAR PUSTAKA

Bodnar, George H., William S. Hopwood, 2000. Sistem Informasi Akuntansi, Edisi Keenam, Terjemahan Amir Abadi Jusuf, Rudi M. Tambunan, Salemba Empat, Buku Satu, Jakarta.

Hall, James A, 2001. Sistem Informasi Akuntansi, Edisi Ketiga, Cetakan Pertama, Terjemahan : Amir Abadi Jusuf, Salemba Empat, Buku Satu, Jakarta.

Ikatan akuntansi Indonesia, 2007. Standar Akuntansi Keuangan, Salemba Empat, Jakarta.

Mulyadi, 2001. Sistem Akuntansi, Edisi Ketiga, Cetakan Ketiga, Salemba Empat, Jakarta.

Ramdhani, Mustika, 2011. Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Akuntansi
Pengadaan Barang/Jasa pada Dinas Pendidikan Kota Bogor.

Romney, Marshall B. dan Paul John Steinbart, 2004. Sistem Informasi Akuntansi, Edisi Kesembilan, Cetakan Pertama, Terjemahan Dewi Fitria Sari, dan Beny Amos Kwary, S.S., Salemba Empat, Jakarta.

Ruky, Achmad S., 2001. Manajemen Penggajian & Pengupahan Untuk Karyawan
Perusahaan, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Warren, Carl S., James M. Reeve, Phillip E. Fess, 2005. Pengantar Akuntansi, Edisi 21, Terjemahan Aria Farahmita, SE. Ak,; Amanugrahani, SE. Ak,; Taufik Hendrawan, SE. Ak.Salemba Empat, Jakarta.
Widjajanto, Nugroho, 2001. Sistem Informasi Akuntansi, Erlangga, Jakarta. Wilkinson, Joseph W, 2000. Sistem Akuntansi dan Informasi, Edisi Kedua, Cetakan
Pertama, Terjemahan Marianus Sinaga, Erlangga, Jakarta.



Sumber: http://publication.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/6257/1/JURNAL%20SKRIPSI.pdf