ANALISIS
SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENGGAJIAN PADA PT. PERTANI (PERSERO)
Fudy
Anisa
fudy_anisa@yahoo.com
Dr. Emmy Indrayani
(Dosen
Pembimbing – Universitas Gunadarma)
emmy.staffsite.gunadarma.ac.id
Abstraksi
Sistem
Informasi Akuntansi Penggajian merupakan sistem yang dibangun untuk mempermudah pelaksanaan
penggajian pegawai secara tepat dan akurat dengan mengkomputerisasi keseluruhan maupun
beberapa bagian dari
proses penggajian tersebut
disertai dengan pengendalian atau kontrol atas sistem komputerisasi tersebut.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui
sistem informasi akuntansi yang telah diterapkan oleh PT. Pertani (Persero) dan
untuk mengetahui apakah sistem informasi akuntansi yang telah diterapkan oleh
perusahaan tersebut telah memiliki pengendalian intern yang memadai. Alat
analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah flowchart (bagan alir)
melalui prosedur gambar-gambar.
Setelah dilakukan penelitian terhadap PT. Pertani
(Persero), dapat disimpulkan bahwa
sistem akuntansi penggajian
yang berjalan diperusahaan
tersebut sudah berjalan cukup
baik, namun belum dilakukan secara komputerisasi. Dan pengendalian intern yang
dilakukan perusahaan tersebut telah memadai, hal ini didukung oleh unsur-unsur
lingkungan pengendalian, penaksiran risiko, aktivitas pengendalian, informasi
dan komunikasi, dan pemantauan.
PENDAHULUAN
Pada era globalisasi
sekarang ini perusahaan
dituntut untuk lebih
efisien, efektif, dan ekonomis dalam menentukan besarnya biaya
operasional perusahaan, karena faktor ini adalah
salah satu yang terpenting untuk menghadapi persaingan yang semakin ketat dengan perusahaan lain. Dalam melaksanakan
kegiatan operasi perusahaan diperlukan adanya manajemen perusahaan yang baik dengan ditunjang oleh
personil yang berkualitas agar dapat berkarya secara efisien.
Hal penting yang harus diperhatikan oleh perusahaan
adalah faktor manusia. Sumber daya
manusia dalam suatu perusahaan merupakan faktor dominan dalam pencapaian tujuan
perusahaan. Sebagai imbalan kepada sumber daya
tersebut, maka perusahaan memberikan serangkaian penghargaan di mana
salah satu komponennya adalah gaji. Gaji
mempunyai arti sebagai suatu penghargaan dari usaha karyawan atau tenaga kerja
yang sudah pasti jumlahnya pada setiap waktu.
Untuk menjalankan kegiatannya dengan efektif dan
efisien, sebuah perusahaan memerlukan suatu system pengolahan data informasi yang mendukungnya. Kebutuhan
ini akan terpenuhi dengan adanya sistem informasi akuntansi. Sistem informasi
akuntansi harus dirancang dan digunakan
secara efektif, karena informasi akuntansi
merupakan bagian yang paling
penting dari seluruh
informasi yang diperlukan oleh
manajemen.
Dalam suatu perusahaan apabila sistem informasi
akuntansi tidak baik akan menimbulkan suatu gejala yang merugikan. Oleh karena
itu, diperlukan suatu pengendalian internal yang memadai. Untuk menciptakan
pengendalian internal yang memadai diperlukan suatu sistem informasi akuntansi
yang baik. Sistem Informasi Akuntansi ini merupakan keseluruhan prosedur dan
teknik yang diperlukan untuk mengumpulkan data dan mengolahnya sehingga menjadi
informasi yang diperlukan sebagai alat bantu pimpinan perusahaan dalam
melakukan pengawasan kerja.
Dari rumusan masalah di atas, tujuan yang ingin kita
capai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Untuk mengetahui sistem informasi akuntansi yang
telah diterapkan pada PT.
Pertani (Persero).
b. Untuk menilai apakah system informasi akuntansi
penggajian yang diterapkan pada PT. Pertani (Persero) sudah sesuai dengan sistem
pengendalian intern yang memadai.
TINJAUAN
PUSTAKA
Sistem
Definisi
sistem menurut Mulyadi (2001: 2)
adalah sebagai berikut:
“Suatu sistem pada dasarnya adalah sekelompok unsur yang erat
berhubungan satu dengan lainnya, yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai
tujuan tertentu.”
Menurut Widjayanto (2001: 2) “Sistem adalah sesuatu
yang memiliki bagian- bagian yang saling berinteraksi untuk mencapai tujuan
tertentu melalui tiga tahapan yaitu:
input, proses dan output”.
Menurut James A. Hall (2001: 5) “Sebuah sistem
adalah sekelompok dua atau lebih
komponen-komponen yang
saling berkaitan (inter-related) atau
subsistem- subsistem yang bersatu untuk mencapai tujuan yang sama
(common purpose).”
Sistem
Akuntansi
Warren, Reeve, dan Fess (2005: 226) mengemukakan
bahwa: “Sistem akuntansi adalah metode dan prosedur untuk mengumpulkan, mengklasifikasikan, mengikhtisarkan, dan melaporkan informasi operasi dan keuangan sebuah perusahaan.”
Menurut Mulyadi (2001: 3) “sistem akuntansi adalah
organisasi formulir, catatan, dan pelaporan yang dikoordinasikan sedemikian rupa
untuk menyediakan informasi keuangan yang dibutuhkan oleh manajemen guna memudahkan pengelolaan data
perusahaan”.
Sistem
Informasi Akuntansi
Menurut Bodnar dan Hopwood (2004: 1) : “Sistem informasi akuntansi (SIA) adalah kumpulan
sumber daya, seperti manusia dan
peralatan yang diatur untuk mengubah
data keuangan dan data lainnya menjadi informasi”.
Romney dan Steinbart (2004:
473) menyatakan bahwa “Sistem
informasi akuntansi (SIA) adalah
sumber daya manusia dan modal dalam
organisasi yang bertanggungjawab
untuk (1) persiapan informasi keuangan dan (2) informasi yang diperoleh dari
mengumpulkan dan memproses berbagai transaksi perusahaan”.
Pengendalian
Intern
Pengendalian internal menurut Warren, Reeve, dan
Fess (2005: 227) adalah “Kebijakan dan prosedur yang melindungi aktiva
perusahaan dari kesalahan penggunaan, memastikan bahwa informasi usaha yang
disajikan akurat dan meyakinkan bahwa hukum serta peraturan perusahaan telah
diikuti.”
Menurut Mulyadi (2001: 163) sistem pengendalian
intern adalah: “Sistem pengendalian intern meliputi struktur organisasi, metode
dan ukuran-ukuran yang dikoordinasikan
untuk menjaga kekayaan
organisasi, mengecek ketelitian
dan keandalan data akuntansi, mendorong efisiensi dan
mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen.”
Fungsi
Pengendalian Intern
Fungsi pengendalian intern adalah :
a. Mencegah
terjadinya penyimpangan, kelalaian dan kelemahan sehingga tidak terjadi
kerugian yang diinginkan.
b.
Memperbaiki kesalahan dan penyelewengan agar pelaksanaan pekerjaan tidak
mengalami hambatan dan peborosan-pemborosan.
c.
Mempertebal rasa tanggung jawab terhadap pegawai yang diserahi tugas dan
wewenang dalam pelaksanaan pekerjaan.
d.
Mendidik para pegawai
untuk melaksanakan pekerjaan
sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan.
Unsur-Unsur
Pengendalian Intern
Unsur-unsur pengendalian internal menurut COSO yang
dikutip dari Warren, Reeve, dan Fess (2005: 229) terdiri dari:
1. Lingkungan pengendalian
2. Penilaian resiko
3. Prosedur pengendalian
4. Pemantauan dan monitoring
5. Informasi dan komunikasi
Gaji
Mulyadi (2001: 373) memberikan definisi gaji dan upah
adalah sebagai berikut: gaji merupakan pembayaran atas penyerahan jasa yang
dilakukan oleh karyawan yang mempunyai jenjang jabatan manajer, umumnya gaji
diberikan secara tetap perbulan.
Sedangkan menurut Manullang (2001: 57) gaji adalah
pemberian kepada pegawai dengan pembayaran berupa uang sebagai balas jasa suatu
pekerjaan yang telah dilaksanakan sebagai pemberian kegairahan untuk
pelaksanaan dan kegiatan diwaktu yang akan datang.
Sistem
Informasi Akuntansi Penggajian
Menurut Mulyadi (2001: 12) “sistem akuntansi
penggajian dirancang untuk menangani
transaksi perhitungan gaji
karyawan dan pembayarannya”. Mulyadi (2001: 285) “sistem informasi
akuntansi penggajian digunakan untuk
melaksanakan perhitungan, pembayaran, dan pencatatan gaji bagi karyawan
yang dibayar tetap bulanan”. Menurut
Bodnar dan Hopwood (2004: 3) “sistem informasi
akuntansi (SIA) merupakan kumpulan sumber daya, seperti manusia dan peralatan yang diatur untuk mengubah data
keuangan dan data lainnya menjadi
informasi”.
Flowchart
Flowchart adalah teknik analisis yang digunakan
untuk mendeskripsikan beberapa aspek dari sistem informasi secara jelas,
ringkas, dan logis. Flowchart menggunakan simbol-simbol standar untuk mendeskripsikan
melalui gambar prosedur pemrosesan transaksi yang digunakan perusahaan dan arus
data melalui sistem.
METODE
PENELITIAN
Objek
Penelitian dan Sumber Data
Objek
penelitian yang akan
diteliti adalah PT.
Pertani (Persero) yang merupakan salah satu Badan Usaha Milik
Negara (BUMN) yang bergerak di bidang pertanian.
Penelitian ini menggunakan data primer data primer
yaitu data yang diperoleh langsung dari
dan data sekunder yaitu data yang diperoleh dari perusahaan dalam bentuk
dokumentasi serta sumber-sumber tertulis maupun dari media elektronik.
Metode
Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data dalam penulisan skripsi ini, penulis menggunakan metode
sebagai berikut:
1. Studi
Lapangan
Penelitian
lapangan digunakan untuk
mengumpulkan data-data yang lengkap dan nyata mengenai tema yang
diambil dalam penelitian ini.
2. Studi
Kepustakaan
Studi kepustakaan yang penulis lakukan bertujuan
untuk memperoleh data dengan cara membaca buku-buku atau literatur- literature.
Alat
Analisis Yang Digunakan
Alat analisis yang digunakan oleh penulis adalah
bagan alir dokumen (flowchart). Flowchart adalah teknik analisis yang digunakan
untuk mendeskripsikan beberapa aspek dari sistem informasi secara jelas,
ringkas, dan logis. Flowchart
menggunakan symbol-simbol standar
untuk mendeskripsikan melalui
gambar prosedur pemrosesan transaksi yang digunakan perusahaan dan arus
data melalui sistem.
HASIL
DAN PEMBAHASAN
Sistem
Penggajian Pada PT. Pertani (Persero)
Prosedur
Penggajian Bagian Sumber daya manusia (SDM)
a. Mengelola
Daftar Hadir Karyawan (DHK) sebagai dasar untuk mengitung gaji karyawan.
b. Menghitung dan membuat Daftar Gaji Karyawan (DGK)
beserta potongan- potongan.
c. Membuat
Surat Uang Muka Kepada Karyawan (SUMKK).
d.
Mengarsip tetap Daftar Hadir Karyawan (DHK)
e.
Menyerahkan Daftar Gaji
Karyawan (DGK) dan
Surat Uang Muka
Kepada Karyawan (SUMKK) kepada bagian Akuntansi.
Prosedur
Penggajian Bagian Akuntansi
a.
Menerima Surat Uang
Muka Kepada Karyawan
(SUMKK) dan daftar
Gaji Karyawan (DGK) dari SDM.
b. Melakukan
verifikasi atas rekapitulasi gaji dan dokumen pendukung lainnya.
c.
Menyerahkan Daftar Gaji
Karyawan (DGK) dan
Surat Uang Muka
Kepada Karyawan (SUMKK) ke bagian keuangan.
Prosedur
Penggajian Bagian Keuangan
a.
Menerima Daftar Gaji
Karyawan (DGK) dan
Surat Uang Muka
Kepada
Karyawan (SUMKK) dari bagian akuntansi.
b.
Mempersiapkan Surat Perintah Mengeluarkan Uang (SPMU) dan cek.
c.
Mengusulkan Surat Persetujuan Pembayaran Gaji (SPPG) ke bagian direksi.
d. Mengarsip sementara Daftar Gaji
Karyawan (DGK)
e. Mengarsip
tetap Surat Uang Muka Kepada Karyawan (SUMKK).
f. Mengirim Surat Perintah Mengeluarkan Uang
(SPMU), Cek dan Surat Persetujuan Pembayaran Gaji (SPPG) ke bagian direksi.
g. Menerima
Surat Persetujuan Pembayaran Gaji (SPPG)
yang sudah disetujui oleh direksi, lalu memeriksa kembali Surat Persetujuan Pembayaran Gaji (SPPG) yang
sudah ditanda tangani.
h. Membuka
kembali arsip sementara Daftar Gaji Karyawan (DGK) lalu membuat tanda terima kepada
masing-masing karyawan.
i. Melakukan
pembayaran gaji kepada karyawan.
j. Memberikan
Daftar Gaji Karyawan (DGK) kepada Karyawan.
k.
Mengarsip tetap Surat Persetujuan Pembayaran Gaji (SPPG)
Prosedur
Penggajian Bagian Direksi
a.
Menerima Surat Perintah
Mengeluarkan Uang (SPMU),
Cek dan Surat Persetujuan
Pembayaran Gaji (SPPG) dari bagian keuangan.
b.
Menandatangani SPMU, Cek, dan SPPG.
c. Mengarsip
Tetap Surat Perintah Mengeluarkan Uang (SPMU) dan Cek.
d.
Menyerahkan kembali Surat Persetujuan Pembayaran Gaji (SPPG) ke bagian
keuangan.
Analisis
Sistem Akuntansi Penggajian Pada PT Pertani (Persero)
Setelah analisa awal untuk mengetahui cara kerja
sistem selesai dilakukan, selanjutnya akan dilakukan analisa untuk mencari
permasalahan atau kelemahan- kelemahan yang ada pada Sistem Informasi Akuntansi
Penggajian yang ditetapkan. Kemudian berdasarkan kelemahan-kelemahan yang
ditemukan, maka akan dicarikan solusi untuk memecahkan permasalahan.
Analisis
Struktur Organisasi
Struktur
organisasi PT Pertani
(Persero) telah disusun
sesuai dengan kebutuhan dan
karakteristik perusahaan, dalam hal ini perusahaan sudah benar-benar mampu
memilah pembagian atas tanggung jawab dan wewenang dalam penyelesaian tugas.
Analisis
Data
Menurut hasil pengamatan dari peneliti masih ada
hal-hal yang akan dievaluasi lebih lanjut, yaitu :
1. Data kehadiran karyawan yang belum
ter-back up
Dalam pencatatan absensi sudah menggunakan mesin
Fingertech. Namun mesin absensi terkadang mesin yang mengolah data dengan menggunakan
komputer dapat mengalami kerusakan sistem komputer, dimana dapat menghilangkan
seluruh data dalam sistem tersebut. Kehilangan data daftar hadir dapat
menghambat pembuatan daftar hadir.
2. Seringkali terjadinya kesalahan input data
yang dimasukkan ke dalam komputer
Terjadinya kesalahan seperti ini sering kali disebabkan karena human error ataupun karena kesalahan dalam
hal adminstrasi.
3. Belum lengkapnya sofware penunjang
Belum
lengkapnya software penunjang
untuk mencatat setiap
dokumen- dokumen terkait yang masuk atau pun keluar, sehingga pencatatan
sedikit lambat dan dinilai kurang efektif.
Analisis
Aktivitas Perhitungan Gaji
Dalam sistem penggajian di PT Pertani (Persero),
perhitungan mengenai gaji beserta potongan-potongannya akan dikerjakan oleh Bagian SDM. Proses perhitungan
tersebut akan dimulai pada tanggal ke 25
setiap bulan. Jeda selama 5 hari sampai dengan akhir bulan tersebut digunakan
untuk melakukan proses perhitungan, otorisasi, sampai dengan review di bagian
Keuangan.
Analisis
Aktivitas Pembayaran
Aktivitas pembayaran yang dilakukan oleh PT Pertani
(Persero) sudah baik, karena proses pembayaran gaji seluruhnya dilakukan oleh
Bagian Keuangan yang diserahkan
kepada masing-masing Kepala
Unit atau Kepala
Bagian. Sebelum dilakukan pembayaran, hal yang paling penting adalah
terletak pada proses otorisasi yang dilakukkan dengan
mulai meminta persetujuan
kepada Kepala Bagian Keuangan dan dilanjutkan kepada
Direktur Utama.
Analisis
Aktivitas Akuntansi
Kegiatan akuntansi dimulai setelah menerima hasil
bukti perhitungan gaji dari Sub Bagian SDM, setelah itu melakukan verifikasi
atas rekapitulasi gaji dan pendukung lainnya. Review yang sudah dilakukan akan
dilaporkan bersama laporan- laporan
lainnya dari tiap fungsi di perusahaan yang nantinya akan membentuk laporan keuangan
Analisis
Output Sistem Penggajian
PT
Pertani (Persero) telah
menerapkan Sistem Informasi Penggajian
yang berbasis semi computer, hal ini tentunya akan lebih baik daripada
menggunakan yang masih manual.
Hal ini tentunya akan
mempunyai keungulan dalam
hal pemrosesan data, waktu yang lebih efektif, dan dari segi pembuatan laporan-laporan (berupa
laporan absen, perhitungan gaji, laporan
keuangan, dsb). Data output yang dihasilkan pun jauh lebih baik dan lebih rinci
daripada proses manual.
Alternatif
Pemecahan masalah
1. Mem-back up Data Kehadiran Karyawan
Walaupun
absensi karyawan menggunakan
mesin fingertech, namun
data kehadiran karyawan perlu di back up, karena jika mesin yang
mengolah data mengalami kerusakan sistem.
2. Memeriksa Kembali Saat Melakukan
Konfirmasi Atas Penginputan Data
Karyawan.
Ketika
sudah melakukan penginputan data maka
bagian SDM harus
segera mengkonfirmasi kepada seluruh
kepala bagian sehingga
terdapat sedikit kesalahan yang
dilakukan oleh SDM.
3. Adanya Software Penunjang Dalam Proses
Penggajian.
Dengan
adanya software penunjang
dalam proses penggajian
ini, maka pencatatan setiap
dokumen-dokumen terkait yang masuk dan keluar dapat berjalan lebih efisien dan
efektif.
Analisis
Pengendalian Intern (COSO) Pada PT Pertani (Persero)
PT Pertani (Persero) sudah dilengkapi Pengendalian Intern yang memadai dikarenakan telah memenuhi
unsur-unsur pengendalian intern (COSO) yaitu :
1. Lingkungan
Pengendalian
Lingkungan pengendalian pada PT. Pertani (Persero)
dapat dikatakan cukup baik, hal ini tercemin dari pelaksanaan unsur-unsur
lingkungan pengendalian PT. Pertani (Persero) telah mempunyai struktur
organisasi yang mengatur dengan jelas pendelegasian wewenang dan tanggung
jawab, yaitu setiap bagian di dalam
perusahaan telah mengetahui dengan jelas tugas dan
tanggung jawab masing- masing.
2. Perkiraan
Risiko yang Timbul
Risiko yang mungkin timbul telah diidentifikasi,
dianalisis, dan dikelola dengan baik oleh PT. Pertani (Persero) sehingga dapat
mempermudah pelaksanaan pengendalian internal dan mengurangi penyimpangan di
perusahaan.
3. Aktivitas
Pengendalian
Aktivitas pengendalian pada PT. Pertani (Persero)
sudah cukup memadai, tercermin dari pelaksanaan unsur-unsur aktivitas
pengendalian dengan baik oleh bagian yang ada di PT. Pertani (Persero).
4. Informasi
dan Komunikasi
Informasi dan Komunikasi pada PT. Pertani (Persero) telah berjalan dengan baik, hal
ini terlihat dari
penyusunan dan penyampaian
informasi serta komunikasi
antara bagian-bagian yang terkait di perusahaan, sehingga membantu manajemen
dalam pelaksanaan pengendalian intern.
5. Pengawasan
Pengawasan pada PT. Pertani (Persero) telah berjalan
cukup baik, hal ini terlihat dari adanya tindakan koreksi jika terdapat
kelemahan, sehingga akan semakin memperbaiki pengendalian intern yang ada di
perusahaan.
Sistem Akuntansi
Penggajian Yang Diajukan
Untuk Memperbaiki Sistem
Akuntansi
Penggajian Pada PT. Pertani (Persero)
Setelah melihat pelaksanaan sistem akuntansi
penggajian pada PT. Pertani (Persero)
dan melihat adanya
kelemahan-kelemahannya, maka berikut
ini adalah bagan alir yang
diusulkan pada PT. Pertani dalam pelaksanaan penggajian.
Prosedur penggajian yang digambarkan dalam flowchart
penggajian di atas, dapat dijelaskan sebagai berikut :
1. Sub Bagian Kepegawaian
Proses dimulai dari Sub Bagian Kepegawaian, dimana
sub bagian ini menangani absensi karyawan yang telah di validasi dan menurut
catatan fisik yang telah ada dan diserahkan ke bagian SDM.
2. Sub Bagian SDM
Setelah menerima daftar absensi dan surat keputusan
pegawai maka pada sub bagian ini melakukan verivikasi untuk menentukan besarnya
gaji yang akan diterima karyawan. Dengan membuat daftar gaji maka diperlukan
otorisasi yang di lakukan oleh Kepala Bagian SDM. Yang kemudian diteruskan
kepada Sub Bagian Akuntansi.
3. Sub Bagian Akuntansi
Setelah menerima daftar gaji maka akan diverivikasi
lebih lanjut agar tidak terjadi kesalahan dan meminimalisir tingkat kecurangan.
Setelah dilakukan verifikasi, penjurnalan dilakukann secara komputerisasi
melalui database keuangan. Setelah dirasa benar maka akan dimintakan otorisasi kepada
Kepala Bagian Keuangan dan Direktur Utama. Setelah disetujui maka akan membuat
daftar penerima gaji, slip gaji, dan melakukan pengambilan uang di bank. Dan
semuanya akan diserahkan kepada Sub Bagian Keuangan karena yang berhak
mengawasi dalam hal pembayaran adalah Sub Bagian Keuangan.
4. Sub Bagian Keuangan
Setelah menerima daftar penerima gaji, uang dan slip
gaji. Sub bagian Keuangan akan memanggil masing-masing Kepala Bagian dan Kepala
Unit yang nantinya semua proses penyerahan uang dan slip akan dilakukan oleh
Kepala Unit dan Kepala Bagian kepada masing-masing staffnya. Setelah selesai
maka daftar penerima gaji yang telah ditanda tangani akan dikembalikan kepada
Sub Bagian Keuangan.
5. Sub Bagian Direksi
Sub Bagian Direksi melakukan penandatanganan dokumen-dokumen
berupa Cek, Surat Perintah Mengeluarkan Uang (SPMU), SPPG (Surat Persetujuan Pembayaran Gaji).
Dari
prosedur yang diusulkan untuk
sistem akuntansi penggajian pada PT. Pertani (Persero) mempunyai
kelebihan dibandingkan dengan sistem akuntansi penggajian yang lama, yaitu:
1.
Keseimbangan biaya-keefektifan
Dalam kasus ini adalah sudah memenuhi karena peneliti menilai biaya yang
dikeluarkan untuk pembelian peralatan
sistem seperti komputer dan kertas adalah sesuai dengan laporan yang dihasilkan
seperti daftar absensi, dafter gaji maupun laporan keuangan seperti buku pembantu kas.
2. Fleksibel
untuk memenuhi kebutuhan yang akan datang
Dalam
hal ini PT
(Persero) telah mengakomodasi semua
perubahan- perubahan
peraturan pemerintah. Hal
itu dapat dibuktikan ketika
ada perubahan tingkat kenaikan gaji
pada berbagai golongan
maka petugas tinggal menginput
data dan komputer akan merubah semua golongan.
3.
Pengendalian internal yang memadai
PT Pertani (Persero) telah menetapkan segala
prosedur secara rinci dan telah
didokumentasikan dalam bentuk buku
untuk dibaca dan dijalankan oleh seluruh karyawan. Karena dengan
menerapkan sistem yang melalui 4 filter
untuk verifikasi gaji agar sesuai dengan apa yang dilakukan karyawan. Selain itu dalam sistem ini juga telah ada
sistem rangkap dokumen dari berbagai pihak, sehingga alurnya jelas dan dapat
ditelusuri.
4. Pelaporan
yang efektif.
Pemakai laporan mengandalkan informasi relevan yang
disampaikan dengan cara yang dapat dipahami. Pemahaman seperti sudah sangat
mudah dilakukan oleh karyawan PT
Pertani (Persero), hal
ini dibuktikan dengan
adanya komputer yang terhubung dengan server
sehingga ketika karyawan
ingin mengakses sesuatu seperti daftar absensi sudah tinggal melihat dengan
memasukkan Nomor Induk Pegawai.
Namun yang perlu diketahui adalah ini
bukan software khusus, ini hanyalah
komputer yang disetting dengan sistem LAN.
Dan tidak semua karyawan dapat
memeriksanya, hanya pegawai- pegawai tertentu yang mepunyai
akses.
5.
Penyesuaian dengan struktur organisasi.
Sistem akuntansi
harus dirancang menurut masing-masing struktur perusahaan. Garis wewenang dan
tanggung jawab mempengaruhi kebutuhan informasi perusahaan. Di
samping itu, sistem
yang efektif memerlukan persetujuan dan dukungan dari semua tingkat manajemen. Di
sini PT Pertani (Persero) telah
melakukan pemisahan wewenang dan tanggung jawab sudah sangat jelas
sehingga tidak adanya penumpukan tanggung jawab dan wewenang.
6. Sistem yang disusun memenuhi prinsip cepat.
Sistem akuntansi harus mampu menyediakan informasi
yang dibutuhkan tepat pada waktunya
sehingga dapat memenuhi kebutuhan dengan kualitas yang sesuai. Ini adalah hal
yang terpenting karena setiap orang yang membutuhkan dapat dengan mudah
mengakses, seperti yang telah dilakukan oleh PT Pertani (Persero). Berbagai
komputer telah terakses dengan server sehingga komputer ditempat Direktur
dapat memeriksa atau
meminta informasi penggajian dengan cepat.
PENUTUP
Kesimpulan
Berdasarkan hasil
penelitian dan pembahasan yang
telah diuraikan di bab sebelumnya, penulis dapat menarik
kesimpulan sebagai berikut :
1. Dari
hasil penelitian dapat dikatakan bahwa sistem penggajian pada PT.Pertani
(Persero) sudah berjalan
cukup baik. Karena sudah
adanya pemisahan tugas dalam fungsi pembuatan daftar gaji dan fungsi
pembayaran gaji. Sehingga mencegah memungkinkan terjadinya pembayaran dan pembuatan gaji yang fiktif dan meminimalkan
kecurangan atau penyalahgunaan dalam pembayaran gaji.
2. Sistem
Informasi Akuntansi Penggajian yang telah diterapkan oleh PT. Pertani
(Persero) telah dilengkapi
Sistem Pengendalian Intern
yang memadai karena memenuhi unsur-unsur Pengendalian Intern yaitu:
a.
Lingkungan pengendalian
b. Perkiraan
risiko yang timbul
c. Aktivitas
pengendalian
d. Informasi
dan komunikasi
e.
Pengawasan
Saran
Berdasarkan uraian pada bab
sebelumnya, maka untuk memperbaiki
kelemahan-kelemahan dalam pelaksanaan
proses penggajian maka penulis mempunyai usulan sebagai berikut:
1. Mem-back up data kehadiran karyawan
Walaupun absensi karyawan sudah menggunakan mesin
fingertech, namun
data kehadiran karyawan perlu di back up, karena
jika mesin yang mengolah data mengalami kerusakan sistem komputer, maka dapat
menghilangkan seluruh data.
2. Memeriksa kembali saat melakukan konfirmasi
atas penginputan data karyawan.
Maksud dari usulan diatas adalah ketika sudah
melakukan penginputan data
maka Maksud dari usulan diatas adalah ketika sudah
melakukan penginputan data maka bagian SDM harus segera mengkonfirmasi kepada
seluruh kepala bagian sehingga terdapat sedikit kesalahan yang dilakukan oleh
SDM.
3. Adanya software penunjang dalam proses penggajian.
Dengan
adanya software penunjang
dalam proses penggajian
ini, maka
pencatatan setiap dokumen-dokumen terkait yang masuk
dan keluar dapat berjalan lebih efisien dan efektif.
DAFTAR PUSTAKA
Bodnar, George H., William S. Hopwood, 2000. Sistem
Informasi Akuntansi, Edisi Keenam, Terjemahan Amir Abadi Jusuf, Rudi M.
Tambunan, Salemba Empat, Buku Satu, Jakarta.
Hall, James A, 2001. Sistem Informasi Akuntansi,
Edisi Ketiga, Cetakan Pertama, Terjemahan : Amir Abadi Jusuf, Salemba Empat,
Buku Satu, Jakarta.
Ikatan akuntansi Indonesia, 2007. Standar Akuntansi
Keuangan, Salemba Empat, Jakarta.
Mulyadi, 2001. Sistem Akuntansi, Edisi Ketiga,
Cetakan Ketiga, Salemba Empat, Jakarta.
Ramdhani, Mustika, 2011. Analisis dan Perancangan
Sistem Informasi Akuntansi
Pengadaan Barang/Jasa pada Dinas Pendidikan Kota
Bogor.
Romney, Marshall B. dan Paul John Steinbart, 2004.
Sistem Informasi Akuntansi, Edisi Kesembilan, Cetakan Pertama, Terjemahan Dewi
Fitria Sari, dan Beny Amos Kwary, S.S., Salemba Empat, Jakarta.
Ruky, Achmad S., 2001. Manajemen Penggajian &
Pengupahan Untuk Karyawan
Perusahaan, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Warren, Carl S., James M. Reeve, Phillip E. Fess,
2005. Pengantar Akuntansi, Edisi 21, Terjemahan Aria Farahmita, SE. Ak,;
Amanugrahani, SE. Ak,; Taufik Hendrawan, SE. Ak.Salemba Empat, Jakarta.
Widjajanto, Nugroho, 2001. Sistem Informasi
Akuntansi, Erlangga, Jakarta. Wilkinson, Joseph W, 2000. Sistem Akuntansi dan
Informasi, Edisi Kedua, Cetakan
Pertama, Terjemahan Marianus Sinaga, Erlangga,
Jakarta.
Sumber: http://publication.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/6257/1/JURNAL%20SKRIPSI.pdf